Puncak Dari Kemuliaan Apresiasi Islam Terhadap Wanita Terletak pada Kata “Surga”

Posted: Desember 23, 2008 in Artikel, Renungan Bantal, Wanita
Tag:,

21Madinah. Malam dilumat gelap ada liukan bisu angin gurun yang kering, seperti biasa Umar bin Khatabab berkeliling kota ditemani sahabatnya, Aslam, sedang melakukan inspeksi. Tiba-tiba ia merasa lelah, segera Umar memilih tempat bersandar ke sebuah dinding rumah salah satu rakyatnya, sayup-sayup dari balik dinding ia mendengar perempuan sedang bercakap-cakap ternyata percakapan antara seorang Ibu dan Anak perempuannya. “Wahai putriku, ambillah susu itu dan kemudian campurlah ia dengan air”
Putrinya menjawb “Wahai Ibu, apakah Ibu tidak tau keputusan yang diambil Amirul Mukminin hari ini? Dia memerintahkan seseorang dilarang untuk mencampur susu dengan air,”
“wahai putriku, ambil saja susu itu dan campurlah dengan air. Saat ini kamu berada di suatu tempat yang tidak bisa dilihat oleh Umar,” Kata sang Ibu.
Putrinya menyahut, “Aku sama sekali tidak mungkin mentaatinya di saat ramai dan mendurhakainya disaat sepi”

Singkat kata Umar sangat terkesan akan kejujuran wanita ini yang ternyata belum menikah, dan diberitakan lah perihal perempuan ini pada putra-putranya, dan yang kemudian menikahinya adalah anak lelakinya, Ashim. Dari perempuan ini lahirlah seorang anak putri, dan dari anak putri ini kemudian lahirlah Umar bin Abdul Aziz, Seorang khalifah yan terkenal akan kebijksanaan, kejujuran, keadilan, dan kebesarannya. Di masa kekhalifahannya tak ada orang miskin, tak ada lagi orang yang mau menerima uang Zakat, orang berada dalam kecukupan yang luar biasa. Begitulah kemudian sejarah mencatat berjuta-juta lembar tentang sosok  Umar bin Abdul Aziz, yag tak seoarangpun sesudahnya dapat menandingi. Tetapi kebesaran Umar bin Abdul Aziz, keseluruhanya, terdahulu dari seorang perempuan sederhana, yang hidup dalam sebuah rumah tanpa laki-lakai. Umar bin Abdul Aziz –sekali lagi- adalah mahkota sejarah. Tetapi lebih penting dari itu, sisi lain dari eksistensi Umar, adalah keberadaan gadis perempuan itu, yang darah dan dagingnya kemudian menitiskan Ibu Umar bin Abdul Aziz.

Garis perempuan? ya. Semangat Umar bin Khatab unruk menikahkan anak laki-lakinya dengan gadis itu menguak rahasianya. Ketaatan dan keshalihan yang sangat cukup untuk membuat ‘garis laki-laki’. Tetapi seorang gadis perempuan yang jujur pada Tuhannya, memiliki garis keperempuananan yang sangat kuat, yang akan mewarnai garis keturunannya. Maka apabila logikanya dibalik, seandainya yang berdialog itu adalah laki-laki, belum tentu Umar mau menikahkan anak gadisnya dengan laki-laki itu. Karena sekedar jujur tidak mau mencampur susu dengan air, belumlah cukup untuk menjadi kekuatan bagi ‘garis kelaki-lakian’. seorang lelaki membutuhkan karya -karya besar, dalam lingkup yang lebih keras, bahkan kadang harus bedarah-darah, untuk memiliki kekutan garis kelaki-lakiannya.

Ini tentu, bukan diskrimanasi dan penghinaan atas kaum perempuan. Justru sebaliknya ini semua menegaskan, betapa garis perempuan memiliki tempat yang istimewa, dalam mengukir sejarah. Bahkan bila pun garis itu ‘hanya’ bernyawakan kejujuran untuk tidak mencampur susu dengan air biasa. Sebuah garis peran, yang tak tergantikan oleh laki-laki. Lebih jauh ini merupaka hasil dari revolusi paradigma tentang perempuan yang telah dilakukan oleh Islam. Revolusi itu terletak pada pemuliaan Islam terhadap wanita. Itu bisa dilihat dengan mudah pada perubahan yang dibawa Islam pada wanita, dibandingkan dengan nasib mereka sebelum Islam, atau bila dibandingkan dengan nasib mereka dalam ideologi lainnya.

Ideologi lain punya bentuknya sendiri-sendiri dalam menghinakan perempuan. Juga suku-suku. Penghinaan itu bahkan masih terjadi hingga saat sekarang. Kadang, penghinaan itu terjadi pada awal ketika ideologi itu mencari jalan lain untu memuliakan perempuan. Puncak dari kemuliaan apresiasi Islam terhadap perempuan, terletak pada satu kata kunci: surga. Ya. Membicarakan perempuan ternyata dalam Isalam tak bisa di lepaskan dengan pembicaraan tentang surga. Dengan kata lain dalam paradigma Islam, ada sebuah fakta tekstual, betapa bahasan-bahasan antara surga dan perempuan menjadi begitu dekat. Itu menempati lompatan yang sangat jauh, melampaui segala apa yang dikenal oleh jaman apapapun tentang harga diri, martabat, dan kedudukan perempuan.

Kita memang tidak sedang bicara soal bagaimana kedudukan perempuan dalam ruang pribadi dan publik, dari sisi perdebatan soal emansipasi wanita, kesetaraan hak, atau isu-isu lainnya. Itu semua ada bahasannya. tetapi penjelasan tentang ‘simpul-simpul surga’ paling tidak bisa memuncaki keseluruhan bahasan itu. Sebab pada hakekatnya , tak ada yang lebih penting bagi siapapun, baik laki-laki ataupun perempuan, selain mengharap surga. Lebih jauh dari itu, berporos pada ‘poros surga‘ akan menjadi pijakan yang elegan dan menentramkan, pada segala bahasan tentang dunia perempuan.

Dari sini, sebuah harapan besar bisa kita bangun. Di tengah kekacauan norma kehidupan yang menghancukan martabat, mencibir hina sebuah kemuliaan, dan menyanjung mulia sebuah kehinaan. Sebuah pengharapan pada garis perempuan, yang berpusar pada ‘simpul’ surga. Seperti pengharapan Umar bin Khatab kepada anak gadis penjual susu itu. Yang kemudian diberkahi dan dikabulkan oleh Allah. Dengan itu kita melihat, bila orang mengatakan, “Di baik setiap orang-orang besar, selalu ada peran perempuan,” maka kita menambahkan , “Di balik setiap harapan besar, harus ada kekuatan pada garis keperempuanannya,”

Ibu… Ibu… Ibu… Ayah….

Komentar
  1. tu2t1 berkata:

    Perhiasan yang paling berharga adl wanita solehah..
    bukan mbak solehah y…

  2. dan selamat hari ibu………. 😀

  3. norjik berkata:

    Hanya bunda yg pnya kasih sayang sepanjang masa … 🙂 Slamat hari ibu 🙂

  4. Sawali Tuhusetya berkata:

    ya, ya, ya. orang2 besar lahir dari rahim seorang perempuan. sungguh layak apabila kaum perempuan dimuliakan harkat dan martabatnya. semoga selalu muncul perempuan shalihah pada setiap zaman agar mampu membangun peradaban yang bermartabat dan berbudaya. dirgahayu perempuan indonesia.

  5. genthokelir berkata:

    yah betul sekali kang emang apresiasi kemuliaan untuk seorang wanita khususnya cukup tinggi dan kita terlahir juga dari kaum perempuan dan di tempat saya kambing betina juga lebih mahal dan lenbih laku hahahahaha
    salam kambing gunung

  6. tifandhaluhzan berkata:

    yyuppz… i’m agree!!

  7. dendin berkata:

    ibu ku sayang masih terus berjalan….
    jadi inget lagunya iwan fals.
    I love you mom…

  8. abie berkata:

    wOw,,,surga ada pada garis wanita,merasa tersanjung sekaligus tertantang buat mendapatkannya, slamat hari ibu,,,,

  9. nice banget!
    aku senang membacanyabang.

    semangat serta salam hangat selalu

  10. namada berkata:

    Selamat hari Ibu, buat Mami saia, jga buat Ibunya bang Daichi. dan buat ibu2 di seluruh indonesia 🙂

    barakallah..

  11. emfajar berkata:

    postingannya keren mas..

    saia jadi kangen ama mama,, pulang ahh besok.. 🙂

  12. bluethunderheart berkata:

    selamat malam sahabat/
    salam hangat selalu

  13. bluethunderheart berkata:

    sahabat……….met menikmati liburannya ya.semoga menyenangkan serta salam hangat selalu

  14. airlangga89 berkata:

    Sungguh karya cipta yang mengesankan…
    salam kenalll….. 😉

  15. Tiya berkata:

    Libur tlah tiba…..
    Asyik…berarti bisa manja manjaan ma ibu nih…. 🙂
    Oiya,postingana kerenz abizzz….

  16. humorbendol berkata:

    Postingannya bagus mas.
    🙂
    Salam kenal

  17. bluethunderheart berkata:

    selamat malam bang
    salam hangat selalu
    semangat…..semangat

  18. bluethunderheart berkata:

    bang……..tahu tidak abang ngebaca dan ikutin cerita blue yg norax ini aza blue senangnya minta ampun………..apalagi abang mau ngeprint……………..itu terserah abang. pokoknya blue senang banget bisa bikin persahabatan itu menjadi lebih indah.
    salam hangat selalu

  19. theKRY™ berkata:

    Ada lagi dari Yusuf Islam, Friends & Children – Your Mother – ‘I Look I See’_alfarecords_2007(FINE) ini bagus banget mas! Mmeberikan pelajaran cukup dalem untuk anak2 atas arti seorang ibu.

  20. endar berkata:

    ibu kasih sayangmu tiada terhingga. meskipun kadang aku melupakanmu di saat suka, dan selalu ingat dirimu pada saat sedang lara.

  21. boyin berkata:

    kasih ibu sepanjang masa. istri yang mendukung suami si pastikan suami akan tambah sukses.

  22. thevemo™ berkata:

    Wanita tiang agama

  23. gajah_pesing berkata:

    selamat hari ibu..
    surga di telapak kaki ibu… (hadist nabi Muhammad)

  24. Ullyanov berkata:

    Ketertindasan perempuan atas laki-laki sumbernya adalah ekonomi. Sebagian besar perempuan tidak menguasai atau tidak memiliki hak atas alat produksi. Akibatnya, perempuan tidak mampu mandiri layaknya laki-laki. Dan, ia harus mengandalkan hidupnya pada laki-laki. Kondisi itu berbeda pada zaman purba. Perempuan menguasai aset-aset produksi: tanah dan alat berburu (baca: EncyclopediaAmericana). Maka, perempuan bisa mandiri atas laki-laki. Selamat Hari Ibu, Selamat Tahun Baru. Salam kenal.

  25. Santo berkata:

    jadi pengen sms mami …’oh mami, santo masih kuliah juga ampe sekarang. Maafin ane mami’.

  26. bang.
    met tahun baru
    aku pamit dulu
    salam hangat selalu

  27. nono berkata:

    Happy New Year 2009… 🙂

  28. Ria berkata:

    Ibu memang wanita mulia dan surga memang sudah menanti untuk beliau2….AMIN…
    Ibu 3x selanjutnya baru boleh ayah 😀

  29. suwito berkata:

    postingan yang sangat bagus bro…

Tinggalkan Balasan ke Ria Batalkan balasan