Pernikahan, merupakan sebuah ikatan yang sangat suci. Biasanya sebelum pernikahan, pasangan atau calon pasangan ini melakukan beberapa tahap “Penjajakan”, namun sayangnya tahap penjajakan ini seringkali “diselingi” oleh hal-hal yang kadang merusak tujuan dari perkenalan, dengan berduaan, melukan kontak fisik secara langsung, dengan alasan untuk mengetahui nya luar dan dalam, lebih celakanya itu diartikan dengan cara yang salah, benar-benar “luar dan dalam” :-D, banyak dari calon pasangan ini melakukan hal-hal yang dapat menjerumuskan pada tindakan yang merugikan, terutama pada pihak wanitanya. tidak semua memang, namun alangkah baiknya mencegah dari pada mengobati 😀
Karna itu, mungkin tidak ada salahnya utuk yang belum menikah dan ingin menikah, melakukan pendekatan dengan cara yang lebih “aman” entah dari fitnah, kecelakaan, atau dari hal2 yang tidak menyenangkan lainnya. dan ini yang saya tau mengenai Ta’aruf (jika ada tambahan dari teman2 mohon untuk ditambahkan informasinya)
Pertama ,
ta’aruf itu sebenarnya hanya untuk penjajagan sebelum menikah . Jadi kalau salah satu atau keduanya nggak merasa sreg bisa menyudahi ta’arufnya. Ini lebih baik daripada orang yang pacaran lalu putus. Biasanya orang yang pacaran hatinya sudah bertaut sehingga kalau tidak cocok sulit putus dan terasa menyakitkan. Tapi ta’aruf, yang Insya Allah niatnya untuk menikah Lillahi Ta’ala, kalau tidak cocok bertawakal saja, mungkin memang bukan jodoh. Tidak ada pihak yang dirugikan maupun merugikan.
Kedua ,
ta’aruf itu lebih fair. Masa penjajakan diisi dengan saling tukar informasi mengenai diri masing-masing baik kebaikan maupun keburukannya . Bahkan kalau kita tidurnya sering ngorok, misalnya, sebaiknya diberitahukan kepada calon kita agar tidak menimbukan kekecewaan di kemudian hari. Begitu pula dengan kekurangan-kekurangan lainnya, seperti mengidap penyakit tertentu, enggak bisa masak, atau yang lainnya. Informasi bukan cuma dari si calon langsung, tapi juga dari orang-orang yang mengenalnya (sahabat, guru ngaji, orang tua si calon). Jadi si calon enggak bisa ngaku-ngaku dirinya baik. Ini berbeda dengan orang pacaran yang biasanya semu dan penuh kepura-puraan. Yang perempuan akan dandan habis-habisan dan malu-malu (sampai makan pun jadi sedikit gara-gara takut dibilang rakus). Yang laki-laki biarpun lagi bokek tetap berlagak kaya traktir ini itu (padahal dapet duit dari minjem temen atau hasil ngerengek ke ortu tuh).
Ketiga ,
dengan ta’aruf kita bisa berusaha mengenal calon dan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya . Hal ini bisa terjadi karena kedua belah pihak telah siap menikah dan siap membuka diri baik kelebihan maupun kekurangan. Ini kan penghematan waktu yang besar. Coba bandingkan dengan orang pacaran yang sudah lama pacarannya sering tetap merasa belum bisa mengenal pasangannya. Bukankah sia-sia belaka?
Keempat ,
melalui ta’aruf kita boleh mengajukan kriteria calon yang kita inginkan . Kalau ada hal-hal yang cocok Alhamdulillah tapi kalau ada yang kurang sreg bisa dipertimbangan dengan memakai hati dan pikiran yang sehat. Keputusan akhir pun tetap berdasarkan dialog dengan Allah melalui sholat istikharah. Berbeda dengan orang yang mabuk cinta dan pacaran. Kadang hal buruk pada pacarnya, misalnya pacarnya suka memukul, suka mabuk, tapi tetap bisa menerima padahal hati kecilnya tidak menyukainya. Tapi karena cinta (atau sebenarnya nafsu) terpaksa menerimanya.
Kelima ,
kalau memang ada kecocokan, biasanya jangka waktu ta’aruf ke khitbah (lamaran) dan ke akad nikah tidak terlalu lama . Ini bisa menghindarkan kita dari berbagai macam zina termasuk zina hati. Selain itu tidak ada perasaan “digantung” pada pihak perempuan. Karena semuanya sudah jelas tujuannya adalah untuk memenuhi sunah Rasulullah yaitu menikah.
Keenam ,
dalam ta’aruf tetap dijaga adab berhubungan antara laki-laki dan perempuan . Biasanya ada pihak ketiga yang memperkenalkan. Jadi kemungkinan berkhalwat (berdua-duaan) kecil yang artinya kita terhindar dari zina.
Jazaakumullah Khairan Katsiraan
wassalamuallaikum,wr.wb
Ditulis Oleh: Siti Aminah Nurmarisa
blue mau taaruf dengan akhwat tapi adakah yg mau heheh………
salam hangat dalam dua musimnya blue
Artikelnya bagus, islami tentunya, dapat diceriterakan/ di sampaikan ke anak2 muda… Saya baca sampai akhir, emang harus begitulah adanya… nice post 😀
tuu yang pada mau nikah, persiapannya banyak! dicatet yang bener xixixiixixixixiixix *lebaidotcom*
anak sekarang suka susah kek gitu.. *haha yg ngomong juga nih..
malah ada yg ga tau ta’aruf itu apaan…
*jd pengen* hihihi
Assalamualaikum
Terima kasih telah menambah Khasanah Keilmuan kami…
Wassalamualaikum
Terus berjuang saudaraku… 😀
Hi friend.. Interesting post.. Nice blog work.. keep it up..
will drop by your site often.. Do find time to visit my blog and post your comments..
Have a great day.. Cheers!!!
Teruslah membagi ilmu bang…Ilmu yang bermanfaat tentunya. Dan pasti berguna buat kita semuan.
🙂
jadi pingin taaruf ..:)
pagi morning bang
semamgat yuk bang
abang boleh membuat apapun koq semua postingan blue.
bahkan aku sendiri yang bangga abang mau mengcofinya.
salam hangat selalu
mm, klo aQ pribadi berfikir gni. Mungkin jaman dulu org2 jahat dan licik masih kurang, tp skrg rasanya sulit sekali menemukan r=org baik2. Jd aQ lbh suka make cara menjadi cew baik2 spuy bs dpt cow baik2 juga..hehe…amin..
-sarahtidaksendiri.blogdetik.com-
dahsyat bener.. semoga kita ttep brpegang djalur agama..
jika itu perntah Agama kita tidak boleh ragu dan cara itu harus kita lakukan
Ta’aruf adalah cara yg mulia sesuai dg tuntunan ajaran Islam. Sbb di masa kini, bnyk skali pergaulan remaja yang sdh sangat kelewat batas.
terkadang saya tergoda dan tergoyahkan, jika melihat teman2 seperjuangan sekarang sudah pacaran (dan belum nikah). rasanya sangat sepi, seperti tidak ada teman untuk berbagi lagi dan berjuang bersama, meski mereka tetap ada untuk saya. terima kasih sudah mengingatkan,
salam,
rayyahidayat
teruslah berbagi ilmu bang. 🙂
Emang repot anak zaman sekarang. sukanya blak-blakan akhirnya ya…buka-bukaan…
Artikelnya bagus…
taaruf?? lebih baik dan lebih berfaedah
gak pake sakit hati lagi 😀
I’m new to this blog. Apologize for asking this though, but to OP…
Do you know if this can be true;
http://www.bluestickers.info/ringtones.php ?
it came off http://ringtonecarrier.com
Thanks 🙂
mantab bro…ayoo siapa yang mau ta’aruf.
alhamdulillah,, artikel’a bagus bgt,,
sya mo brtnya,, gmn cra’a qta brta’aruf jaman skrang-skarang ini??? banyak yg sudah d salah gunakan,, gmn juga pndapat’a??? makasih,,
hm…banyak dai instans sekarang..hm..musibah..mengambil lahan-lahan ulama..BUKANNYA TAK BOLEH..tapi,,,apakah…agama itu jadi barang kajian warung2 kopi?berbicara tentang sesuatu yang BESARpadahal tak ada yang kecil dlm islam,semua ada konsekuensi dan pertanggung jawabannya..wahai saudaraku seagama,,bukankah dulu nabi kita SAW berkeringat ketika turun wahyu?dan pernahkah kau melintasi kalimat yang agung dlm kitab kita yang mulia “TSAQILA”..afwan..wslm